Isi
Gastritis terjadi ketika lapisan perut meradang karena penggunaan alkohol yang berlebihan, stres kronis, penggunaan antiradang atau penyebab lain yang mempengaruhi fungsi lambung. Bergantung pada penyebabnya, gejala dapat muncul tiba-tiba atau memburuk seiring waktu.
Jadi, jika Anda berpikir Anda mungkin menderita gastritis, pilih apa yang Anda rasakan untuk mengetahui risiko Anda:
- 1. Sakit perut yang terus menerus dan menyengat Tidak Ya
- 2. Merasa mual atau perut kenyang Tidak Ya
- 3. Perut Bengkak dan Perut Tidak Ya
- 4. Pencernaan lambat dan sering bersendawa Tidak Ya
- 5. Sakit kepala dan malaise umum Tidak Ya
- 6. Kehilangan nafsu makan, muntah atau muntah Tidak Ya
Gejala-gejala ini dapat bertahan bahkan ketika mengonsumsi antasida seperti Sonrisal atau Gaviscon, misalnya, dan oleh karena itu, harus selalu dievaluasi oleh ahli gastroenterologi.
Gejala gastritis bisa ringan dan muncul saat makan sesuatu yang pedas, berminyak atau setelah mengonsumsi minuman beralkohol, sedangkan gejala gastritis nervosa muncul setiap kali individu cemas atau stres. Lihat gejala lain: Gejala gastritis saraf.
Bagaimana cara memastikan apakah itu gastritis
Meskipun diagnosis gastritis dapat dibuat berdasarkan gejala orang tersebut, ahli gastroenterologi dapat memesan pemeriksaan yang disebut endoskopi pencernaan, yang berfungsi untuk melihat dinding internal lambung dan apakah bakteri tersebut H. Pylori hadir.
Meskipun 80% populasi dunia memiliki bakteri ini di dalam perut, orang yang paling menderita gastritis juga mengidapnya dan penghapusannya membantu dalam pengobatan dan menghilangkan gejala. Lihat juga perbedaan gejala maag.
Apa penyebab maag
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perkembangan peradangan pada lapisan dinding lambung. Yang paling umum termasuk:
- Infeksi H. pylori: adalah jenis bakteri yang menempel pada lambung, menyebabkan peradangan dan kerusakan lapisan lambung. Lihat gejala lain dari infeksi ini dan cara mengobatinya;
- Penggunaan antiradang yang sering, seperti Ibuprofen atau Naproxen: jenis obat ini mengurangi zat yang membantu melindungi dinding dari efek asam lambung yang mengiritasi lambung;
- Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan: alkohol menyebabkan iritasi pada dinding lambung dan juga membuat perut tidak terlindungi dari aksi cairan lambung;
- Tingkat stres yang tinggi: stres mengubah fungsi lambung, memfasilitasi peradangan pada dinding lambung.
Selain itu, penderita penyakit autoimun, seperti AIDS, juga berisiko tinggi terkena gastritis.
Meski mudah diobati, namun bila pengobatan tidak dilakukan dengan benar, maag bisa mengakibatkan komplikasi seperti maag atau perdarahan lambung. Pahami cara pengobatan gastritis.
Lihat juga perawatan apa yang harus Anda lakukan untuk mengobati dan meredakan gastritis: