Isi
Keluarnya cairan kehijauan atau kuning kehijauan bila disertai dengan bau yang tidak sedap, gatal dan perih di daerah intim bisa menjadi tanda dari Trikomoniasis, yaitu infeksi yang disebabkan oleh parasit, atau vulvovaginitis, yang berhubungan dengan peradangan yang terjadi bersamaan di vulva dan di dalam vagina.
Dalam kebanyakan kasus, keluarnya cairan kehijauan hampir selalu disertai gejala lain, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan sesegera mungkin, agar penyebabnya dapat diidentifikasi dan pengobatan yang paling tepat dimulai.
Penyebab utama keluarnya cairan berwarna kehijauan
1. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis yang selain menyebabkan keluarnya cairan berwarna hijau, juga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan, bau tidak sedap, iritasi dan gatal pada kelamin, nyeri saat buang air kecil, dan peningkatan buang air kecil. Berikut cara mengidentifikasi gejala trikomoniasis.
Yang harus dilakukan: Umumnya, trikomoniasis diobati dengan pengobatan antibiotik seperti Metronidazole atau Tinidazole, yang harus diminum dua kali sehari selama 5 sampai 7 hari pengobatan, atau sesuai anjuran dokter kandungan.
2. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan yang terjadi di vulva dan di vagina pada saat bersamaan, merupakan kombinasi dari vulvitis (radang pada vulva) dan vaginitis (radang selaput vagina). Peradangan ini selain keluarnya cairan berwarna kehijauan, juga menyebabkan iritasi, gatal, kemerahan dan radang kelamin, bau tidak sedap, rasa tidak nyaman atau perih saat buang air kecil.
Vulvovaginitis dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau parasit lain atau oleh bahan kimia yang ditemukan dalam busa, sabun atau parfum, misalnya.
Apa yang harus dilakukan: Sebagian besar waktu, pengobatan vulvovaginitis dapat dilakukan dengan menggunakan pengobatan antibiotik, antijamur atau antihistamin, tergantung pada jenis dan penyebab infeksinya. Misalnya, jika vulvovaginitis disebabkan oleh alergi terhadap produk apa pun, dokter kandungan dapat merekomendasikan penggunaan antihistamin. Namun, jika karena adanya infeksi, penggunaan antibiotik atau antijamur mungkin disarankan. Pelajari lebih lanjut tentang pengobatan untuk vulvovaginitis.
3. Bakteri vaginosis
Meski bukan penyebab utama keluarnya cairan berwarna kehijauan, dalam beberapa kasus mungkin saja terjadi infeksi Gardnerella vaginalis, yang merupakan bakteri yang menyebabkan vaginosis, juga menyebabkan munculnya jenis keputihan ini, meskipun keputihan lebih sering terjadi. Selain keluarnya cairan, vaginosis bakterial dapat ditandai dengan adanya gelembung-gelembung kecil di vagina dan bau yang tidak sedap, mirip dengan bau ikan busuk, yang menjadi lebih kuat setelah hubungan seksual tanpa pelindung.
Apa yang harus dilakukan: Dalam kasus vaginosis bakterial, pengobatan yang diindikasikan oleh dokter kandungan adalah dengan antibiotik, dan biasanya dianjurkan menggunakan Metronidazole dalam bentuk tablet atau krim vagina. Lihat bagaimana pengobatan untuk vaginosis bakterialis seharusnya.
Perawatan Rumah untuk Debit Kehijauan
Untuk menyelesaikan perawatan yang ditunjukkan oleh dokter kandungan, ada beberapa tindakan pencegahan kebersihan dan tips buatan sendiri yang dapat membantu saat ada cairan berwarna kehijauan, seperti:
- Cuci area genital 2 sampai 3 kali sehari dengan air mengalir, tidak perlu sabun. Simak beberapa tip untuk melakukan kebersihan intim dengan benar;
- Mandi sitz dengan air hangat atau teh jambu biji, untuk membantu meredakan gatal di area genital. Lihat bagaimana mempersiapkan mandi sitz menggunakan teh ini;
- Hindari menggunakan pakaian dalam sintetis atau ketat, bertaruh pada pakaian dalam katun.
Setiap perubahan keputihan bisa menjadi cara bagi tubuh untuk memperingatkan bahwa ada masalah, sehingga perlu diwaspadai segera ke dokter kandungan. Belajar untuk mengidentifikasi apa arti setiap warna keputihan.