Isi
Kesalahan makan yang paling umum terjadi adalah tidak makan dalam waktu lama, terlalu banyak mengonsumsi daging dan minuman bersoda, makan terlalu sedikit serat dan tidak membaca label makanan. Kebiasaan makan yang buruk ini meningkatkan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kanker, tetapi ada strategi yang dapat membantu mencegah perubahan ini.
Pola makan yang sehat dan seimbang membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan metabolisme tubuh, mengurangi produksi lemak dan radikal bebas, yang merupakan zat utama penyebab penyakit dan penuaan dini.
1. Tidak makan
Terlalu lama tanpa makan adalah salah satu kesalahan pola makan paling umum yang berkontribusi paling besar terhadap penambahan berat badan. Banyak orang mengatakan bahwa mereka tidak punya waktu atau bahwa jika mereka makan, berat badan mereka akan selalu bertambah, tetapi membuat camilan di antara waktu makan utama sangat penting untuk berfungsinya tubuh dengan benar dan untuk menghindari penambahan berat badan.
Usus yang melewatkan makan sering bersiap untuk menyerap nutrisi sebanyak mungkin, sementara bagian tubuh lainnya mulai menghemat energi. Hasil akhirnya adalah lebih sedikit kalori yang dihabiskan sepanjang hari, dan ketika seseorang makan berlebihan, dia akhirnya lebih mudah menyimpan kalori ekstra.
Cara mengatasinya: Makan setiap 3-4 jam membantu mengontrol glukosa darah, menghindari makanan berlebih dalam makan besar dan menjaga metabolisme yang tinggi dalam tubuh.
2. Terlalu banyak makan daging
Makan banyak daging merupakan kebiasaan umum yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti peningkatan kolesterol dan asam urat. Daging, terutama daging merah, kaya akan lemak dan biasanya persiapannya membutuhkan lebih banyak lemak seperti minyak dan mentega, selain tepung terigu dan telur untuk membuat tepung roti.
Terlalu banyak daging merah itu buruk
Daging babi asap dan daging tempel seperti sosis dan sosis merupakan pilihan yang paling buruk, karena selain memiliki lebih banyak lemak dan garam, juga kaya akan pengawet, pewarna dan penambah rasa, bahan tambahan yang bersifat racun bagi tubuh dan dapat mengiritasi usus.
Cara mengatasinya: lebih suka daging putih dan ikan, dan makan sekitar 120 g daging setiap kali makan, yang sesuai dengan ukuran telapak tangan Anda.
3. Minum soda
Minuman bersoda adalah minuman kaya fruktosa, sejenis gula yang meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes. Mereka juga kaya akan asam yang menghilangkan mineralisasi enamel gigi, mendukung munculnya gigi berlubang, dan gas yang menyebabkan sakit perut, gas usus, dan gastritis.
Selain itu, minuman tersebut mengandung natrium dan kafein yang menyebabkan perubahan tekanan darah dan retensi cairan. Lihat bahaya lain dari minuman ringan di: Minuman ringan itu buruk.
Cara mengatasinya: lebih suka minuman alami seperti jus bebas gula, teh, air putih dan air kelapa.
4. Konsumsi sedikit serat
Serat terdapat terutama dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan utuh, tetapi makanan ini telah digantikan oleh produk industri yang kaya akan karbohidrat, garam dan lemak, seperti makanan ringan kemasan dan kerupuk isi.
Diet rendah serat meningkatkan rasa lapar, menyebabkan sembelit dan meningkatkan risiko penyakit seperti kanker usus besar. Selain itu, mereka yang mengonsumsi sedikit serat juga melakukan diet rendah vitamin dan mineral esensial untuk mencegah penyakit seperti kanker dan penuaan dini. Lihat makanan mana yang tinggi serat.
Cara mengatasinya: makan minimal 3 buah sehari, taruh salad di makanan utama dan lebih suka makanan utuh, seperti roti dan nasi.
5. Jangan membaca label makanan
Makanan industri kaya akan lemak, gula dan garam, karena bahan-bahan ini tidak mahal dan membantu meningkatkan masa simpan produk. Karena tidak membaca labelnya, orang tidak mengetahui bahan yang digunakan dan tidak menyadari bahwa mereka sedang mengonsumsi makanan yang berbahaya bagi kesehatan mereka.
Diet yang kaya lemak, gula dan garam mendukung munculnya penyakit seperti obesitas, diabetes, hipertensi dan aterosklerosis.
Cara mengatasinya: baca label makanan untuk mengidentifikasi keberadaan lemak, gula dan garam. Lihat bagaimana membuat pilihan yang baik di: Bagaimana mengetahui kapan tidak harus membeli makanan dan Makanan tinggi gula.
Tonton video berikut dan pelajari cara memperbaiki ini dan kesalahan diet lainnya:
Kesalahan diet paling umum pada orang tua
Kesalahan pola makan yang dilakukan oleh lansia semakin merusak kesehatan, karena pada tahap kehidupan ini sistem kekebalan tubuh melemah dan lebih mudah terserang penyakit dan komplikasi seperti infeksi dan dehidrasi misalnya. Secara umum, kesalahan pola makan utama yang dilakukan pada tahap kehidupan ini adalah:
- Minum sedikit air: lansia tidak lagi mengontrol air tubuh dan tidak lagi merasa haus, sehingga dehidrasi sering terjadi pada lansia, yang dapat menyebabkan kulit dan bibir kering, pusing dan pingsan.
- Melewatkan makan: karena kelelahan atau kurangnya keterampilan, adalah umum bagi lansia untuk tidak makan camilan dan tidak makan dengan baik, yang menyebabkan penurunan berat badan, kelemahan otot, dan peningkatan risiko penyakit menular seperti flu dan pneumonia.
- Menambahkan terlalu banyak garam ke dalam makanan: para lansia merasa kurang mencicipi makanan, sehingga mereka cenderung menambahkan lebih banyak garam ke dalam makanan untuk mengkompensasi kurangnya rasa, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Oleh karena itu, para lansia harus selalu memiliki air atau makanan cair dalam jangkauan, sehingga mereka dapat menghidrasi diri melalui tegukan kecil sepanjang hari, dan mereka harus mendapatkan makanan utama dan kudapan bahkan ketika mereka tidak lapar. Mereka juga perlu memiliki ramuan aromatik untuk digunakan sebagai bumbu masakan, pengganti garam, dan bila memungkinkan orang dewasa harus mengawasi pola makan mereka untuk memastikan bahwa para lansia memiliki nutrisi yang cukup.