Isi
Insomnia pada kehamilan adalah normal dan diyakini disebabkan oleh perubahan hormonal yang khas pada fase ini, tetapi karena tidak semua wanita hamil mengalami insomnia selama kehamilan, diyakini bahwa ada faktor lain yang terlibat.
Wanita yang cemas, stres, atau memiliki masalah emosional lainnya cenderung lebih menderita insomnia selama kehamilan. Sangat umum bagi ibu hamil untuk merasa sangat mengantuk pada trimester pertama kehamilan dan menderita insomnia pada trimester ketiga, dan dalam hal ini hal ini juga bisa disebabkan oleh ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh perut.
Karena progesteron meningkat selama kehamilan, hal itu dapat menyebabkan insomnia bagi banyak wanita hamil, karena memiliki aksi penenang pada sistem saraf pusat yang menyebabkan kantuk, dan hormon estrogen, yang juga sangat melimpah pada fase ini, memiliki stimulasi dan oleh karena itu, diyakini bahwa hal itu mungkin menjadi penyebab sering terbangunnya malam hari selama kehamilan.
Apa yang harus dilakukan untuk tidur lebih nyenyak selama kehamilan
Adapun insomnia pada kehamilan, yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah:
- Selalu tidur pada waktu yang sama, di ruangan yang sunyi;
- Letakkan bantal di antara kaki Anda agar lebih nyaman;
- Minum teh lemon balm dan hindari kopi dan minuman perangsang lainnya setelah jam 6 sore. Lihat daftar teh yang tidak dapat diminum oleh wanita hamil;
- Hindari lingkungan yang sangat terang dan bising, seperti pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan di malam hari;
- Jika Anda sulit tidur atau tertidur lagi, pejamkan mata dan berkonsentrasilah pada pernapasan Anda.
Perawatan untuk insomnia pada kehamilan juga dapat dilakukan dengan obat-obatan, tetapi hanya dengan resep dokter kandungan. Simak tips lain mengatasi insomnia pada kehamilan.
Meskipun insomnia lebih sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan, wanita tersebut juga dapat mengalami gangguan tidur pada trimester pertama, biasanya terkait dengan kecemasan yang berhubungan dengan permulaan kehamilan.
Apakah insomnia pada kehamilan membahayakan bayi?
Insomnia selama kehamilan tidak mengganggu perkembangan bayi, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa penurunan kualitas tidur ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa karena insomnia akan lebih banyak pelepasan hormon yang berhubungan dengan stres dan peradangan, seperti kortisol, misalnya.
Oleh karena itu, jika wanita hamil mengalami insomnia, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan, dalam beberapa kasus, dengan psikolog agar dia dapat rileks dan mendapatkan tidur malam yang ideal. Selain itu, wanita dianjurkan untuk memiliki pola makan yang memadai dan melakukan aktivitas fisik sesuai arahan dari tenaga ahli pendidikan jasmani dan dokter kandungan.