Isi
Labyrinthitis dapat disebabkan oleh situasi apa pun yang memicu peradangan telinga, seperti infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri, dan permulaannya sering dikaitkan dengan pilek dan flu, dan juga dapat terjadi karena penggunaan beberapa obat atau sebagai akibat dari situasi emosional, seperti stres dan kecemasan yang berlebihan, misalnya.
Labyrinthitis adalah peradangan pada struktur internal telinga, labirin, yang bertanggung jawab untuk pendengaran dan keseimbangan tubuh, menyebabkan gejala seperti pusing, pusing, mual dan malaise, terutama pada lansia. Lihat cara mengidentifikasi labirinitis.
Penyebab utama
Setiap situasi yang menyebabkan radang telinga dapat menyebabkan labirinitis dan penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatan lebih tepat sasaran. Penyebab utama labirinitis adalah:
- Infeksi virus, seperti flu, pilek, gondongan, campak dan demam kelenjar;
- Infeksi bakteri, seperti meningitis;
- Alergi;
- Penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi telinga, seperti aspirin dan antibiotik;
- Penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes dan masalah tiroid;
- Trauma kepala;
- Tumor otak;
- Penyakit neurologis;
- Disfungsi sendi temporomandibular (TMJ);
- Konsumsi minuman beralkohol, kopi dan rokok yang berlebihan.
Jika labirinitis terjadi sebagai akibat stres dan kecemasan, hal itu disebut labirinitis emosional, yang ditandai dengan perubahan keseimbangan, pusing, dan sakit kepala yang memburuk saat melakukan gerakan yang sangat mendadak dengan kepala. Pelajari lebih lanjut tentang labirin emosional.
Bagaimana diagnosis dibuat
Diagnosis labirinitis dibuat oleh dokter umum atau ahli otorhinolaringologi melalui pemeriksaan klinis, di mana dievaluasi adanya tanda-tanda peradangan di telinga. Selain itu, dokter dapat menunjukkan kinerja audiometri untuk memeriksa gangguan pendengaran dan mencari penyakit telinga bagian dalam lainnya, seperti Sindrom Meniere.
Mungkin juga dokter melakukan beberapa tes untuk memeriksa bagaimana perasaan orang tersebut ketika beberapa gerakan dengan kepala dilakukan, yaitu jika orang tersebut merasa pusing dan pening, sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi labirinitis. Selain itu, dokter THT juga dapat melakukan tes seperti MRI, tomografi dan tes darah, untuk mengidentifikasi penyebab labirin.
Setelah diagnosis, dokter menunjukkan pengobatan terbaik sesuai penyebabnya, selain itu juga menganjurkan agar orang tersebut tidak melakukan gerakan yang sangat mendadak dan menghindari tempat yang banyak kebisingan dan cahaya. Berikut cara mencegah serangan labirin.