Isi
Gejala tetanus biasanya muncul 2 hingga 28 hari setelah infeksi yang disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium tetani, yang dapat ditemukan di tanah dan kotoran hewan. Infeksi biasanya terjadi melalui masuknya spora bakteri ke dalam tubuh akibat cedera atau luka pada kulit yang disebabkan oleh benda yang terkontaminasi tanah, debu atau kotoran hewan yang memiliki bakteri tersebut di dalam tubuhnya.
Jika Anda memiliki luka dan mengira Anda mungkin menderita tetanus, pilih gejala Anda untuk mengetahui apa risikonya:
- 1. Kejang otot yang menyakitkan di seluruh tubuh Tidak Ya
- 2. Perasaan sedang mengatupkan gigi Tidak Ya
- 3. Kekakuan pada otot leher Tidak Ya
- 4. Kesulitan menelan Tidak Ya
- 5. Otot Perut Keras dan Sakit Tidak Ya
- 6. Demam di bawah 38º C Tidak Ya
- 7. Adanya luka kulit yang terinfeksi Tidak Ya
Toksin yang dihasilkan oleh bakteri tersebut mencegah otot-otot untuk rileks, yaitu otot tetap berkontraksi, sehingga proses membuka mulut dan menelan misalnya cukup sulit dan menyakitkan. Selain itu, jika tetanus tidak diidentifikasi dan diobati, lebih banyak otot mungkin terganggu, mengakibatkan kegagalan pernapasan dan membahayakan nyawa orang tersebut.
Bagaimana cara memastikan diagnosis
Diagnosis tetanus dibuat oleh dokter umum atau penyakit menular dengan menilai tanda dan gejala yang diberikan oleh orang tersebut, serta riwayat klinisnya. Tes laboratorium seringkali tidak meyakinkan, karena sejumlah besar bakteri diperlukan untuk memastikan diagnosis tetanus, meskipun jumlah bakteri yang sama tidak diperlukan untuk gejala yang muncul.
Bagaimana menghindari kontaminasi tetanus
Bentuk pencegahan utama adalah vaksin tetanus, yang merupakan bagian dari kalender vaksinasi nasional, dan harus diberikan dalam beberapa dosis untuk diminum pada usia 2, 4, 6 dan 18 bulan, dengan booster antara 4 dan 6 tahun. Namun, vaksin ini tidak bertahan seumur hidup, oleh karena itu harus diulang setiap 10 tahun. Pelajari lebih lanjut tentang vaksin tetanus.
Selain itu, penting juga untuk menghindari luka pada kulit, menjaga semua luka tetap tertutup dan bersih serta mencari pengobatan yang tepat untuk luka bakar dan jenis luka lainnya, yang memudahkan masuknya bakteri tetanus ke dalam tubuh.
Lihat bagaimana tetanus ditularkan.
Bagaimana cara merawatnya
Pengobatan tetanus biasanya dimulai dengan vaksin untuk melawan penyakit ini untuk merangsang sistem kekebalan tubuh, dilanjutkan dengan suntikan dengan zat penetral racun dari bakteri yang belum terikat pada saraf.
Selain itu, pengobatan juga dapat mencakup penggunaan antibiotik, pelemas otot, seperti Diazepam atau Baclofen, dan pembersihan luka secara teratur. Perawatan biasanya dilakukan di rumah, tetapi dalam kasus yang paling parah mungkin perlu tinggal selama beberapa hari. Pahami cara pengobatan tetanus.