Isi
Perawatan untuk gangguan bipolar terdiri dari penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh psikiater, yang membantu menjaga orang tersebut tanpa gejala, menghindari serangan depresi atau mania. Penyakit ini belum ada obatnya, namun tetap mungkin untuk mempertahankan hidup normal jika pengobatan dilakukan dengan benar.
Gangguan mental ini, yang dikenal sebagai gangguan afektif bipolar atau gangguan mood bipolar, terjadi ketika orang tersebut mengalami perubahan suasana hati yang drastis, bervariasi antara perasaan sangat gembira dan sedih yang ekstrim. Lihat lebih lanjut tentang penyakit ini.
Bagaimana pengobatan dilakukan
Biasanya, penderita bipolar perlu minum obat untuk mengendalikan penyakitnya, namun, ada metode alami yang dapat membantu mengendalikan gejala, seperti berolahraga atau pijat relaksasi, misalnya, yang merupakan pilihan yang baik untuk melengkapi perawatan obat.
1. Perawatan obat
Untuk keberhasilan pengobatan gangguan bipolar, obat-obatan dan dosis harus dipandu oleh psikiater dan dosisnya harus diikuti dengan ketat, karena kegagalan asupan dapat mengganggu pengobatan:
- Penstabil suasana hati, yang akan mengontrol episode manik, seperti litium, asam valprotik atau karbamazepin;
- Antipsikotik, seperti olanzapine, risperidone, quetiapine atau aripiprazole, yang digunakan jika gejala depresi dan mania terus berlanjut;
- Antidepresan, untuk membantu mengontrol depresi, seperti fluoxetine, yang harus dikombinasikan dengan antipsikotik untuk mencegah episode mania;
- Anxiolytics, yang membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur, seperti benzodiazepin.
Minum obat dapat dikaitkan dengan sesi psikoterapi, yang membuat pengobatan lebih efektif.
2. Psikoterapi
Psikoterapi sangat penting dalam pengobatan gangguan bipolar dan dapat dilakukan secara individu, dalam keluarga maupun dalam kelompok.
Ada beberapa jenis, seperti terapi ritme interpersonal dan sosial, yang terdiri dari menetapkan rutinitas harian untuk tidur, makan dan berolahraga, untuk mengurangi perubahan mood, atau terapi psikodinamik, yang mencari makna dan fungsi simbolik karakteristik perilaku penyakit, sehingga mereka menjadi sadar dan dapat dicegah.
Contoh lain dari psikoterapi adalah terapi perilaku kognitif, yang membantu mengidentifikasi dan menggantikan perasaan dan perilaku negatif yang tidak sehat, dengan yang positif dan mempelajari strategi yang membantu mengurangi stres dan menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Selain itu, mendorong keluarga untuk belajar tentang gangguan bipolar dapat membantu mereka menghadapi situasi tersebut dengan lebih baik, serta mengidentifikasi masalah atau mencegah episode.
3. Fototerapi
Cara lain yang kurang umum untuk menangani episode manik adalah melalui fototerapi, yaitu terapi khusus yang menggunakan cahaya berwarna berbeda untuk mengubah suasana hati individu. Ini terutama diindikasikan untuk kasus depresi ringan.
4. Metode alami
Pengobatan alami untuk gangguan bipolar melengkapi, tetapi tidak menggantikan pengobatan klinis, dan bertujuan untuk menghindari stres dan kecemasan, membuat orang tersebut merasa lebih seimbang, mencegah krisis.
Oleh karena itu, penderita bipolar sebaiknya melakukan olahraga rutin seperti yoga, pilates atau jalan-jalan santai, melakukan aktivitas santai, seperti menonton film, membaca, mengecat atau merawat taman, atau menjalani pola makan yang sehat, menghindari konsumsi produk-produk industri.
Selain itu, mengonsumsi minuman dengan khasiat yang menenangkan juga dapat membantu, seperti St. John's wort dan teh passionflower, chamomile atau lemon balm, atau sering-sering melakukan pijat relaksasi untuk mengurangi ketegangan.
Kejang gangguan bipolar Fase keseimbangan dengan pengobatan
Bagaimana mencegah krisis
Agar penderita bipolar dapat hidup normal, mengendalikan penyakitnya tanpa menunjukkan gejala, ia harus rutin minum obat pada waktu dan dosis yang ditentukan oleh dokter, hindari mengkonsumsi minuman beralkohol dan tidak mengkonsumsi obat-obatan.
Komplikasi gangguan bipolar muncul ketika pengobatan tidak dilakukan dengan benar dan termasuk depresi berat, yang dapat mengakibatkan upaya bunuh diri, atau kegembiraan yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kebangkrutan, misalnya. Dalam kasus ini, rawat inap pasien mungkin diperlukan untuk menstabilkan serangan suasana hati dan mengendalikan penyakit dengan lebih baik.