Isi
Pemeriksaan spermogram bertujuan untuk menilai kuantitas dan kualitas sperma pria, terutama diminta untuk menyelidiki penyebab infertilitas pasangan tersebut, misalnya. Selain itu, spermogram juga biasanya diminta setelah operasi vasektomi dan untuk menilai fungsi testis.
Spermogram adalah pemeriksaan sederhana yang dilakukan dari analisis sampel air mani yang harus dikumpulkan oleh pria tersebut di laboratorium setelah masturbasi. Agar hasil tes tidak terganggu, disarankan agar pria tersebut tidak melakukan hubungan seksual 2 hingga 5 hari sebelum pemeriksaan, dan dalam beberapa kasus, mungkin disarankan pengambilan gambar dilakukan dengan perut kosong.
Bagaimana caranya
Untuk melakukan pemeriksaan, sampel air mani diperlukan, yang harus dikumpulkan, sebaiknya, di laboratorium sendiri melalui masturbasi, dan, dalam beberapa kasus, puasa mungkin disarankan, yang waktunya harus ditentukan oleh dokter. Bahan ejakulasi disimpan dalam wadah khusus yang disediakan oleh laboratorium dan kemudian dikirim untuk dianalisis.
Penting bagi pria untuk tidak melakukan hubungan seksual atau tindakan lain yang menyebabkan ejakulasi 2 hingga 5 hari sebelum melakukan tes, karena dapat memengaruhi jumlah total sperma yang ada di dalam air mani. Selain itu, masturbasi untuk pengumpulan tidak boleh dilakukan dengan bantuan pelumas, karena dapat mengganggu hasil tes.
Biasanya, laboratorium tidak menerima sperma yang belum diambil di klinik dan tidak disarankan sperma diambil setelah penarikan atau bahkan melalui kondom, karena dapat mengganggu hasil tes.
Apa yang dianalisis
Analisis semen terjadi dalam dua tahap, yang pertama analisis makroskopis dan yang kedua analisis mikroskopis. Kedua langkah tersebut penting untuk mengevaluasi kualitas dan kuantitas sperma yang mampu membuahi sel telur, sehingga menunjukkan kapasitas reproduksi pria.
Analisis makroskopis, yaitu dengan mata telanjang, memperhitungkan evaluasi kriteria seperti viskositas, warna, pH, volume, dan waktu yang dibutuhkan semen untuk menjadi cair sepenuhnya, yang disebut likuifaksi. Analisis mikroskopis melibatkan analisis kriteria yang hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop, seperti konsentrasi sperma per mL dan total volume ejakulasi, motilitas, vitalitas, dan morfologi.
Dari analisis yang dilakukan di laboratorium, dikeluarkan laporan yang berisi semua parameter yang terkait dengan pemeriksaan sesuai dengan rekomendasi dari World Health Organization Memahami bagaimana menginterpretasikan hasil spermogram.
Untuk apa ini
Biasanya, spermogram ditunjukkan oleh ahli urologi ketika pasangan mengalami kesulitan untuk hamil, dengan demikian menyelidiki apakah pria tersebut mampu memproduksi sperma yang layak dalam jumlah yang cukup. Selain itu, dapat diindikasikan bila pria tersebut memiliki beberapa sinyal genetik, fisik atau imunologis yang dapat mengganggu kesuburan pria.
Jadi, spermogram dibuat untuk menilai fungsi testis dan integritas epididimis, sehingga menganalisis kualitas dan kuantitas sperma yang diproduksi oleh manusia.
Ujian pelengkap
Bergantung pada hasil spermogram dan kondisi klinis pria tersebut, ahli urologi dapat merekomendasikan pelaksanaan tes tambahan, seperti:
- Spermogram pembesaran, yang memungkinkan analisis morfologi sperma yang lebih akurat;
- Fragmentasi DNA, yang memeriksa jumlah DNA yang dilepaskan dari sperma dan tertinggal di dalam cairan mani, yang dapat menunjukkan ketidaksuburan tergantung pada konsentrasi DNA;
- IKAN, yaitu tes molekuler yang dilakukan dengan tujuan untuk memverifikasi jumlah sperma yang kurang;
- Tes viral load, yang biasanya diminta untuk pria yang memiliki penyakit akibat virus, seperti HIV, misalnya.
Selain pemeriksaan pelengkap ini, dokter akan merekomendasikan pembekuan mani jika pria tersebut akan menjalani atau sedang menjalani kemoterapi.